Pengurus DPC API Banyumas masa jabatan 2021-2026 bersama Bupati Banyumas, Ketua DPRD Banyumas dan perwakilan Kodim ( Foto: Humas Pemkab Banyumas )
PURWOKERTO ( www.benderanews.com ) – Ketua DPD Asosiasi Pendeta Indonesia (API) Jawa Tengah Pendeta Bambang Mulyono melantik Pengurus DPC API Banyumas masa jabatan 2021-2026, Selasa (5/10/2021) di Pendopo Sipanji Purwokerto. Turut hadir menyaksikan pelantikan Bupati Banyumas, Ir Achmad Husein, Ketua DPRD Banyumas dr. Budhi Setiawan dan perwakilan dari Kodim 0701/Banyumas.
Dalam pelantikan ini Pendeta Petrus Abul Gain sebagai Ketua DPC API Banyumas dengan anggota 15 pengurus dan 2 penasehat untuk kepengurusan masa lima tahun ke depan.
Ketua DPC API Banyumas periode 2016-2021, Pendeta Budi Sugiarto mengatakan bahwa acara pelantikan ini dilaksanakan untuk memenuhi AD/ART sebagai siklus penggantian pengurus yang sudah selesai masa tugas pelayanannya selama lima tahun.
“Saya berharap pengurus baru dapat bekerja lebih baik dengan meningkatkan nilai persatuan diantara pendeta-pendeta yang ada di Banyumas sehingga bisa membangun kebersamaan untuk mewujudkan kesejahteraan bersama. Dengan adanya kesejahteraan pendeta, diharapkan mampu membina kehidupan moral spiritual umat yang menjadi jemaat dan tanggung jawab pelayanannya” kata Budi.
Bupati Banyumas Achmad Husein mengucapkan selamat kepada Pdt. Petrus Abul Gain dan segenap Pengurus API periode 2021-2026 yang pada hari ini dilantik menjadi ketua dan pengurus API Kabupaten Banyumas. Bupati juga mengucapkan terima kasih kepada Pdt. Budi Sugiarto beserta seluruh Pengurus API periode 2016-2021 atas dedikasinya dan pengabdiannya melalui gerakan api khususnya di wilayah kabupaten banyumas ini
“Semoga kepercayaan dan amanat kepada Pendeta Petrus Abul Gain dan kawan kawan bisa dilaksanakan dengan sebaik-baiknya dan penuh tanggungjawab demi kemajuan dan eksistensi organisasi, serta membawa manfaat bagi anggota, gereja, perguruan tinggi dan masyarakat,” kata Bupati Husein
Menurut Bupati, Indonesia merupakan salah satu negara yang masyarakatnya paling majemuk di dunia, karena memiliki keragaman dalam hal suku, agama, budaya, etnis maupun ras. Indonesia juga merupakan negara religius yang menghargai nilai-nilai agama dalam kehidupan bermasyarakat dan bernegara. Nilai-nilai agama dijunjung tinggi, diyakini, dan dipraktikkan sehingga masyarakat Indonesia tidak bisa dilepaskan dari nilai-nilai agama dalam kehidupan sehari-hari. Agama menjadi sumber inspirasi dan kaedah penuntun dalam tata laku keseharian masyarakat Indonesia dalam bentuk sistem keyakinan, ajaran, dan doktrin.
“Oleh karena itu, keberadaan Asosiasi Pendeta Indonesia sebagai organisasi yang mewadahi para pendeta dalam memberikan pelayanan dan memenuhi panggilan iman, pengharapan sesuai dengan ajaran Alkitab untuk saling membantu pelayanan dan kesejahteraan para pendeta dalam melayani jemaat, masyarakat dan bangsa. Untuk itu, tanamkan selalu rasa saling menolong dan membantu mengatasi masalah pelayanan gereja maupun masalah keluarga masing-masing pendeta dalam bentuk moral, material maupun spiritual. Senantiasa meningkatkan kualitas dan kesejahteraan para pendeta, serta mempererat kerjasama antar pendeta,” pesan Bupati
Bupati Husein menambahkan bahwa peran API pun sangat terasa dalam konteks kebangsaan demi mewujudkan stabilitas keamanan sosial masyarakat. Hal tersebut terbukti salah satunya ketika diawal pandemi covid 19 berlangsung, dimana pembatasan sosial dan kegiatan masyarakat diberlakukan demi mencegah dan mengeliminir penyebaran virus corona. Salah satu yang harus terkena konsekuensi dari kebijakan ini adalah untuk sementara waktu aktivitas ibadah yang biasanya dilakukan di tempat ibadah (masjid / mushola / gereja / pura / wihara) tidak diperbolehkan, dan dialihkan ke rumah masing-masing. ( Marnot )