-->

Iklan

Kuliah Tamu PPKn UMP, Tumbuhkan Wawasan Kebangsaan Mahasiswa

Marnoto
27 Juni 2022, 17.56.00 WIB Last Updated 2022-06-27T10:56:21Z

Kuliah Tamu PPKn UMP, Tumbuhkan Wawasan Kebangsaan Mahasiswa (Foto: Humas UMP)


BANYUMAS - Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sukses menggelar kegiatan kuliah tamu bertajuk “Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Menumbuhkan Semangat Kebangsaan”.

Kuliah Tamu PPKn UMP, Tumbuhkan Wawasan Kebangsaan Mahasiswa (Foto: Humas UMP)


Kuliah tamu menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya, mereka yakni Prof. Dr. Mukhamad Murdiono merupakan pakar strategi pembelajaran dan Dosen S1 PKnH Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sekaligus Ketua Prodi S2 PKn UNY. 

Acara yang dipandu oleh Wartono, M.Pd selaku dosen PPKn UMP itu digelar Sabtu (25/6/22) secara hybrid atau kombinasi antara daring dan luring. 

Ketua Program Studi PPKn FKIP UMP Dr. Elly Hasan Sadeli dalam sambutannya menjelaskan bahwa kuliah tamu merupakan agenda rutin prodi PPKn. 

“Pemilihan tema pada kegiatan ini memiliki dua alasan, pertama : kita harus menyadari dan memaklumi bahwa Indonesia lahir dari rahim keberagaman, maka perlu dijaga, dirawat dan dipupuk agar keberagaman itu memantulkan keselarasan dalam keindahan harmoni,” jelasnya, Senin (27/6/2022).

Kedua, lanjut Dr Elly, mahasiswa sebagai warga negara muda perlu diberikan pemahaman yang utuh terkait wawasan kebangsaan, sehingga bisa menjadi pelopor dalam mewujudkan persatuan  di lingkungan kampus dan di masyarakat. 

“Maka penting kiranya melalui kegiatan ini, diharapkan kita kembali melakukan pembudayaan nilai-nilai wawasan kebangsaan melalui jalan pendidikan. Salah satunya memperkuat peran strategis dari PPKn,” ujarnya. 

Sementara itu, Dekan FKIP UMP Drs. Eko Suroso, M.Pd., menjelaskan makna semangat kebangsaaan dengan istilah mahasiswa harus bangga dan percaya diri sebagai bangsa Indonesia. Menurutnya, kita boleh saja belajar kepada bangsa dan negara lain, namun karakter dan kepribadian luhur bangsa Indonesia harus tetap menjadi pijakan kita semua. 

“Melalui kegiatan ini perlu diwujudkan kembali semangat kebangsaan. Kalau kita semua mau mewujudkanya, insyaallah tidak ada pertengkaran lagi diantara kita, soal perbedaan pada bangsa ini adalah sebuah anugerah yang harus kita syukuri bersama,” jelasnya. 

Prof. Dr. Mukhamad Murdiono menyampaikan pengantar mengenai strategi pembelajaran yang harus disiapkan oleh calon guru PPKn secara matang, sehingga pada saat melaksanakan pembelajaran, tujuan PKn dalam membentuk warga negara yang cerdas dan baik dapat tercapai. 

“Fenomena Perubahan Pembelajaran Abad 21 yaitu guru dan peserta didik dapat memanfaatkan jaringan internet untuk mengakses “big data”. Setiap hari dihasilkan 2.5 triliun byte data, facebook menayangkan 300 juta foto perhari, dan google memproses 3–5 juta permintaan perhari,” jelasnya. 

Menurutnya, data tersedia melimpah sehingga tantangan dunia pendidikan perlu mempelajari cara memperoleh, menyimpan, menganalisis, melacak, mencari, men-share, memindahkan, memvisualisasi, mengaktualisasi, melakukan quering atau menambah, menghapus dan mengubah data, dan mengelola sumber data untuk kepentingan proses pembelajaran.

“Penguatan Profesionalisme Guru PPKn di Abad 21 dapat dilakukan dengan keyakinan, merancang pembelajaran dengan baik, memilih metode pembelajaran yang sesuai, menggunakan media pembelajaran yang tepat, mampu menghargai siswa, menilai hasil belajar siswa, menciptakan interaksi yang harmonis, mengelola kelas, dan mengembangkan diri,” pungkasnya. (EHS/Tgr)Kuliah Tamu PPKn UMP, Tumbuhkan Wawasan Kebangsaan Mahasiswa

Program Studi Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PPKn) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FKIP) Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah, sukses menggelar kegiatan kuliah tamu bertajuk “Peran Pembelajaran Pendidikan Kewarganegaraan Dalam Menumbuhkan Semangat Kebangsaan”.

Kuliah tamu menghadirkan narasumber yang ahli dibidangnya, mereka yakni Prof. Dr. Mukhamad Murdiono merupakan pakar strategi pembelajaran dan Dosen S1 PKnH Universitas Negeri Yogyakarta (UNY) sekaligus Ketua Prodi S2 PKn UNY. 

Acara yang dipandu oleh Wartono, M.Pd selaku dosen PPKn UMP itu digelar Sabtu (25/6/22) secara hybrid atau kombinasi antara daring dan luring. 

Ketua Program Studi PPKn FKIP UMP Dr. Elly Hasan Sadeli dalam sambutannya menjelaskan bahwa kuliah tamu merupakan agenda rutin prodi PPKn. 

“Pemilihan tema pada kegiatan ini memiliki dua alasan, pertama : kita harus menyadari dan memaklumi bahwa Indonesia lahir dari rahim keberagaman, maka perlu dijaga, dirawat dan dipupuk agar keberagaman itu memantulkan keselarasan dalam keindahan harmoni,” jelasnya, Senin (27/6/2022).

Kedua, lanjut Dr Elly, mahasiswa sebagai warga negara muda perlu diberikan pemahaman yang utuh terkait wawasan kebangsaan, sehingga bisa menjadi pelopor dalam mewujudkan persatuan  di lingkungan kampus dan di masyarakat. 

“Maka penting kiranya melalui kegiatan ini, diharapkan kita kembali melakukan pembudayaan nilai-nilai wawasan kebangsaan melalui jalan pendidikan. Salah satunya memperkuat peran strategis dari PPKn,” ujarnya. 

Sementara itu, Dekan FKIP UMP Drs. Eko Suroso, M.Pd., menjelaskan makna semangat kebangsaaan dengan istilah mahasiswa harus bangga dan percaya diri sebagai bangsa Indonesia. Menurutnya, kita boleh saja belajar kepada bangsa dan negara lain, namun karakter dan kepribadian luhur bangsa Indonesia harus tetap menjadi pijakan kita semua. 

“Melalui kegiatan ini perlu diwujudkan kembali semangat kebangsaan. Kalau kita semua mau mewujudkanya, insyaallah tidak ada pertengkaran lagi diantara kita, soal perbedaan pada bangsa ini adalah sebuah anugerah yang harus kita syukuri bersama,” jelasnya. 

Prof. Dr. Mukhamad Murdiono menyampaikan pengantar mengenai strategi pembelajaran yang harus disiapkan oleh calon guru PPKn secara matang, sehingga pada saat melaksanakan pembelajaran, tujuan PKn dalam membentuk warga negara yang cerdas dan baik dapat tercapai. 

“Fenomena Perubahan Pembelajaran Abad 21 yaitu guru dan peserta didik dapat memanfaatkan jaringan internet untuk mengakses “big data”. Setiap hari dihasilkan 2.5 triliun byte data, facebook menayangkan 300 juta foto perhari, dan google memproses 3–5 juta permintaan perhari,” jelasnya. 

Menurutnya, data tersedia melimpah sehingga tantangan dunia pendidikan perlu mempelajari cara memperoleh, menyimpan, menganalisis, melacak, mencari, men-share, memindahkan, memvisualisasi, mengaktualisasi, melakukan quering atau menambah, menghapus dan mengubah data, dan mengelola sumber data untuk kepentingan proses pembelajaran.

“Penguatan Profesionalisme Guru PPKn di Abad 21 dapat dilakukan dengan keyakinan, merancang pembelajaran dengan baik, memilih metode pembelajaran yang sesuai, menggunakan media pembelajaran yang tepat, mampu menghargai siswa, menilai hasil belajar siswa, menciptakan interaksi yang harmonis, mengelola kelas, dan mengembangkan diri,” pungkasnya. (Marnoto)
Komentar

Tampilkan

Terkini

close
close