BANYUMAS - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Kabupaten Banyumas Jawa Tengah bekerja sama dengan Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan (DPKP) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) gelar Bimbingan Teknis Produsen Benih Kelembagaan Usaha Produksi Benih Untuk Komoditas Kelapa pada Kamis (07/07/2022) di UMP Caffe.
Acara dihadiri langsung oleh Wakil Rektor IV UMP Dr. Anwar Ma’ruf, M.T., Direktur Perbenihan Perkebunan Ditjen Perkebunan Kementrian RI Dr. Ir. M Saleh Mukhtar, MP., Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan DIY Ir. Sugeng Purwanto, M.M.A., Kepala Coconut Research Center UMP Prof. Sisunandar, Ph.D serta diikuti oleh peserta bimbingan teknis dari petani dan pengelola sumber benih.
Acara bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produsen benih.
Humas DPKP DIY Wahyu mengatakan penemuan baru yang ditemukan oleh Prof. Sisunandar dapat diimplementasikan oleh para petani dan produsen benih.
“Saya melihat Purwokerto ini khusunya di UMP banyak penemuan penemuan baru terutama kelapa kopyor temuan Prof. Sisunandar harapannya petani, produsen benih, kemudian teman teman yang bertugas di pertanian bisa menyerap ilmu yang bermanfaat supaya nanti bisa diterapkan di kegiatan kita sehari hari,” jelasnya.
Direktur Perbenihan Perkebunan Dr. Ir. M Saleh Mukhtar, MP dalam sesi wawancara mengatakan bahwa kegiatan yang diselenggarakan merupakan kolaborasi yang luar biasa dengan melihat langsung di UMP.
“Ini bentuk kolaborasi yang luar biasa, dinas pertanian dan ketahanan pangan dari Yogyakarta melaksanakan bimtek produsen benih di tempat yang tepat, karena disini tersedia sumber benih, tersedia coconut riset center yang tentunya akan menggali hasil riset, melihat culture jaringan yang ada di lapangan. Artinya bukan lagi hasil bacaan, tetapi kita bisa melihat langsung fatkanya,” jelasnya.
Ia berharap para petani di berbagai kabupaten untuk belajar teknik kultur jaringan dan melihat prosesnya langsung di Coconut Research center UMP.
“Sehingga kita harapkan mungkin dari kabupaten lain yang ingin belajar kelapa dengan teknik culture jaringan, langsung melihat proses, disini tempatnya,” ungkapnya.
Selanjutnya ia akan dukung perkebunan yang sudah memiliki kebun induk agar dapat berkolaborasi dalam kapasitas luas dengan produsen pembesaran.
“Dan saya ingin dorong kalau ini sudah punya kebun induk yang hasilnya sudah dilepas, supaya itu bisa berkolaborasi dalam kapasitas sebagai produsen benih sumber berkolaborasi dengan produsen pembesaran,” imbuhnya. (Marnoto)