-->

Iklan

UMP Teguhkan Diri Sebagai Kampus Moderat

Marnoto
02 Juli 2022, 15.59.00 WIB Last Updated 2022-07-02T08:59:34Z



Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di UMP (Foto: Humas UMP) 

BANYUMAS - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Kabupaten Banyumas Jawa tengah berusaha untuk membentuk lingkungan kampus yang menampilkan moderasi dan wajah sejati Islam yang moderat dan penuh perdamaian.

Dalam Seminar Pra Muktamar Muhammadiyah dan ‘Aisyiyah di UMP, Jumat (1/7), Rektor UMP, Jebul Suroso mengungkapkan sekian langkah yang telah dilakukan UMP sebagai kampus Islami. Salah satunya adalah membuat mahasiswa asing dan non muslim merasa nyaman dengan lingkungan kampus tanpa merasa keimanannya ikut terusik.

Untuk mewujudkan hal ini, UMP menempuh dua cara, yaitu menciptakan atmosfir lingkungan yang ramah, dan mendorong seluruh komponen kampus bersepakat pada satu cara pandang yang sama, yaitu moderasi.

“Konsepnya, kami memandang mereka yang datang sebagai manusia, itu penting. Artinya kita memperlakukan mereka pertama sebagai sesama manusia, makhluk yang diciptakan Allah Swt sehingga perlakuan kita jauh dari pemaksaan. Iklim yang kita bangun agar siapa yang datang nyaman dengan kita,” ungkapnya.

Memiliki 49 program studi, sekira 14 ribu mahasiswa, dan hampir 900 dosen/pegawai, UMP niscaya pada keragaman. Jumlah mahasiswa asing untuk tahun 2021 pun lebih dari 300 orang sehingga moderasi kata Jebul adalah unsur yang harus diteguhkan oleh UMP. UMP kata dia bahkan memfasilitasi para mahasiswa non muslim untuk dapat beribadah dengan tenang dengan cara menunjukkan lokasi peribadatan agama mereka di sekitar kampus.

Jika ada yang tidak sesuai seperti cara berpakaian dari mahasiswa asing, UMP tidak serta merta menghardik, tapi mendekati dengan pendekatan kultural. Hal seperti ini, kata dia berhasil mewujudkan lingkungan kampus yang moderat dan menampilkan wajah sejati Islam yang damai.

“Dalam konsep moderasi tidak sinkretisme dan kita tegak lurus dengan akidah kita, itu kita lakukan. Mereka juga ambil Al Islam dan Kemuhammadiyahan dan hafal lagu Sang Surya. Ini adalah bentuk bahwa meskipun kita memberi ruang dan menghargai mereka, yang equal betul-betul kita jaga adalah nilai-nilai itu dan mereka harus tahu dan mereka enjoy,” ungkap Jebul.

Di luar menciptakan iklim lingkungan akademik dan kampus, UMP juga membangun moderasi melalui kerja sama teknologi yang berorientasi pada kemaslahatan umat manusia dengan berbagai kelompok ilmu, aliran kepercayaan, budaya, agama dan lain sebagainya.

“Visi kami unggul modern islami, setiap keunggulan yang dibangun oleh UMP, oleh para peneliti, dosen dan mahasiswa, tentu membawa misi itu agar kekuatan Islam terwujud dan lahir kader-kader Islam yang baik yang bisa memperkuat bangsa ini dan menjadi pemimpin masa depan,” ujarnya.

“Dalam konsep inilah maka kita tidak memaksakan kehendak kita pada siapapun di dalam konsep baik yang ada di UMP, budaya mutu, akhlak mulia, inovatif dan kolaboratif, di sana mencerminkan betapa kita harus bisa menghargai perbedaan kemudian membingkai menjadi sebuah keunggulan perguruan tinggi, program studi dan kemanfaatan untuk masyarakat dan yang berikutnya inovasi kita lakukan untuk perbaikan dan kolaborasi kita tentu menjadi pengikat banyak pihak,” tegasnya. (Marnoto)

Komentar

Tampilkan

Terkini

close
close