CILACAP - Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Komputama Majenang Kabupaten Cilacap Jawa tengah menggelar seminar tentang keamanan cyber dengan mengundang narasumber dari Ketua Indonesia Cyber Security Forum, yakni Ardi Sutedja serta Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) di aula Kampus STMIK Komputama, Sabtu (1/10/2022).
Para peserta merupakan pelajar, mahasiswa STMIK dan juga dari kampus lain di Cilacap.
STMIK Komputama memilih seminar ini dengan adanya trend peretasan oleh hacker yang sempat ramai menjadi pembicaraan publik. Apalagi setelah adanya kebocoran data masyarakat yang menggegerkan publik sepanjang September 2022.
Demikian disampaikan Dosen Prodi TI STMIK Komputama, Nana Kusnana. Menurutnya, cyber security menjadi salah satu konsern kampus berbasis IT di Cilacap itu.
"Pihak kampus terutama Program Studi TI berhasrat kuat agar mahasiswa mampu memahami secara mendalam tentang sistim keamanan cyber. Hal ini bahkan menjadi sebuah ending goal prodi tersebut yakni engineering cyber security, ungkapnya.
Ketua Indonesia Cyber Security Forum, Ardi Sutedja menjelaskan berbagai hal terkait cyber security saat seminar. Ini sejalan dengan program forum yang ingin terus mensosialisasikan dan ikut membangun keamanan cyber di tanah air.
Ardi mengaku sangat tertarik untuk datang atas undangan panitia seminar. Apalagi setelah melihat potensi kampus, terutama dari sisi mahasiswa. Para mahasiswa dari Cilacap ini punya potensi dan talenta untuk masuk ke industri keamanan cyber,ujarnya.
"Dan keberadaan kampus ini di Cilacap juga sangat penting karena sudah bergerak di bidang TI dan keamanan cyber",jelasnya.
Ardi menambahkan, keamanan cyber bisa menjadi isu kapapun karena pada dasarnya, sistim keamana syber di tanah air masih sangat lemah. Hingga trend peretasan web atau data pribadi tiap tahun mengalami peningkatan.
September lalu juga muncul pencurian data dari web pemerintah. Namun tidak mungkin di masa mendatang web swasta juga akan diretas. Demikian juga dengan data pribadi dari para pejabat, politisi sampai selebriti, pungkasnya. (Marnoto)