SOLO - Ribuan penggembira Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 2022, memadati area Muhammadiyah Innovation Technology Expo (MITE) di De Tjolomadoe, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar, Jumat - Ahad (18-20/11/2022)
Kepadatan juga terjadi di empat stan Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) yang begitu antusias untuk melihat berbagai inovasi hasil temuan kampus tersebut.
Ketua Tim Stand UMP di Muktamar Dr Juanita ST MT mengatakan, Bazar dan Expo dalam rangka memeriahkan Muktamar ke-48 Muhammadiyah dan Aisyiyah 2022 itu diikuti 512 stan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) Muhammadiyah, Amal Usaha Muhammadiyah (AUM) termasuk beberapa kampus didalamnya dan umum.
“UMKM menempati stan-stan yang berlokasi di luar gedung De Tjolomadoe. Sedangkan di dalam gedung ada Muhammadiyah Innovation Technology Expo (MITE) yang diikuti 98 stan perguruan tinggi dan SMA/SMK persyarikatan Muhammadiyah dan sponsor,” katanya dilokasi stan De Tjolomadoe, Sabtu (19/11/2022).
Sementara itu Kepala Bagian Publikasi BPA UMP Tri Yuliansyah mengatakan, di dalam stan, selain membuka Stand Penerimaan Mahasiswa Baru One Day Service (red. Pelayanan Penerimaan Mahasiswa Baru dalam Satu hari) juga banyak Produk Inovasi, diantaranya yakni, Mocaf (Modified Cassava Flour), Budidaya Sutera Attakas Banyumas, Mashae Skin Care Produk Inovasi Fakultas Farmasi UMP dan Muktamar Challenge 360* Video Booth.
Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso disela-sela kunjungan stan di De Tjolomadoe mengatakan, dalam beberapa waktu terakhir, sejumlah karya inovatif, baik buatan mahasiswa atau dosen UMP menghiasi pemberitaan di berbagai media massa.
"Bahkan beberapa hal yang dianggap tidak memiliki nilai guna dengan sentuhan teknologi dapat menghasilkan produk-produk bernilai ekonomis," katanya.
Menurut dia, pihaknya secara rutin akan terus menyajikan karya-karya inovatif buatan mahasiswa dan dosen.
Selain itu, pihaknya juga mendorong mahasiswa dan dosen UMP untuk terus menerus berinovasi mengembangkan dan menghasilkan produk-produk tepat guna yang mampu berkontribusi terhadap problematika masyarakat salah satunya mengembangkan ekonomi kreatif agar sejalan dengan misi Universitas untuk menghasilkan lulusan yang mampu menjadi technopreneur. (Marnoto)