-->

Iklan

Memasuki Musim Penghujan Kabupaten Banyumas Rawan Banjir dan Longsor

Marnoto
06 November 2023, 13.06.00 WIB Last Updated 2023-11-06T06:06:56Z
Kesiapsiagaan Petugas Gabungan dan Relawan (Dok)

BANYUMAS - Setelah mengalami kekeringan pada musim kemarau yang berdampak pada beberapa daerah di kabupaten Banyumas, Jawa tengah, masyarakatnya kekurangan air bersih untuk minum mandi dan cuci.
Awal November Banyumas dan sekitarnya mulai memasuki awal musim penghujan walau tidak merata dan intensitas hujan masih rendah.

Eddy Wahono pengamat lingkungan dan pembina Forum relawan lintas organisasi banyumas Fortasi menghimbau kewaspadaan masyarakat saat memasuki musim penghujan adalah bencana banjir, tanah longsor.


Untuk wilayah perkotaan pembersihan sampah pada drainage dan sungai sungai yang melintas didalam perkotaan mutlak dilakukan untuk mencegah banjir.

Daerah daerah retensi banjir tahunan kecamatan Sumpiuh akibat limpasan Kalireja terutama saat banjir dan air laut mengalami pasang terjadi back water serta daratan yang lebih rendah dari permukaan air laut meliputi desa  Karanggedang, Selandaka, Kemiri dan grumbul Karet Sumpiuh serta desa Kuntili disebabkan karena pertemuan kali gatel dan kali   kramat, serta desa Nusadadi terparah karena berdekatan dengan desa Plangkapan grumbul kalisetra  Tambak.

Kecamatan Tambak meliputi desa Prembun, Gebangsari, Karangpetir, Gumelar kidul, desa Plangkapan grumbul kalisetra terparah karena  disebabkan karena luapan sungai Kecepak dan biasanya diikuti oleh robeknya tanggul sungai ijo di daerah Rowokele kabupaten Kebumen, Kecamatan Kemranjen, desa Sirau dan Sibrama, Kecamatan Lumbir, desa Lumbir akibat pertemuan sungai Ciaur dan sungai Cicurug bilamana banjir akan menimbulkan kemacetan jalan nasional Wangon - Ciamis.

Diharapkan kesiap siagaan relawan dan masyarakat sedini mungkin untuk melihat kondisi tanggul dan melaporkan pada dinas terkait apa bila ditemukan ada kerusakan.

Pantauan rekahan tanah pada daerah langganan longsor perlu di lakukan, Kecamatan Gumelar 10 desa  diwilayah tersebut rawan longsor, Kecamatan Ajibarang desa Darmakradenan, Kracak, Sawangan, Ciberung, Kecamatan Sumpiuh, desa Banjarpanepen, Selanegara, Bogangin dan desa Ketanda, Kecamatan Tambak, desa Watuagung dan Kecamatan Kemranjen desa Karanggintung dan desa Karangsalam.

Harapan Eddy Wahono, relawan dan masyarakat setempat harus diberdayakan karena sebagai garda terdepan saat bencana terjadi. Relawan dan masyarakat lebih memahami kearifan lokal.
Seperti di wilayah Tambak dan Sumpiuh suatu daerah yang memiliki dua bencana setiap tahunnya Banjir dan Tanah longsor sudah ada Forum relawan lintas organisasi yang terdiri dari gabungan 12 organisasi relawan area Banyumas serta 22 organisasi diluar kabupaten Banyumas.

Dibutuhkan pembinaan berkelanjutan pada Forum Pengurangan Resiko Bencana FPRB yang sudah terbentuk di masing masing desa lebih di tingkatkan agar melahirkan relawan relawan tangguh.(Marnoto)
Komentar

Tampilkan

Terkini

Olahraga

+
close
close