-->

Iklan

Pengembangan Lini Usaha Baru Berbasis Minyak Jelantah Pada Pusat Daur Ulang Sokanegara Guna Mewujudkan Circular Economy Kota Bebas Sampah

Marnoto
21 Juni 2024, 20.41.00 WIB Last Updated 2024-06-21T13:42:04Z
Dosen Unsoed Dr. Ir. Djeimy Kusnaman, M.Sc, Dr. Santi Nur Handayani S.Si., M.Si, Indah Setiawati, S. P., M.P. dan Efita Pratiwi Adi, S.Si., M.Sc mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan produk usaha sabun dari minyak jelantah (Foto: Indah Setiawati, S. P., M.P)


PURWOKERTO - Memanfaatkan Jelantah minyak goreng, sejumlah Dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan produk usaha sabun dari minyak jelantah guna mewujudkan circular ekonomi kota bebas sampah di wilayah Kelurahan Sokanegara Kecamatan Purwokerto Timur Kabupaten Banyumas Jawa tengah.



Dosen Unsoed memberikan pelatihan pembuatan produk usaha sabun dari minyak jelantah (Foto: Indah Setiawati, S. P., M.P)


Minyak goreng merupakan media penggorengan bahan pangan yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat. Minyak goreng ini biasanya dapat terbuat dari bahan dasar nabati seperti kedelai, jagung, bunga matahari, atau kelapa sawit. 



Dosen Unsoed memberikan pelatihan pembuatan produk usaha sabun dari minyak jelantah (Foto: Indah Setiawati, S. P., M.P)


Penggunaan minyak goreng akan semakin meningkat seiring dengan bertambahnya jumlah penduduk di Indonesia. 

Limbah yang dihasilkan dari proses penggorengan makanan salah satunya adalah jelantah.

Jelantah merupakan minyak limbah yang bisa berasal dari jenis-jenis minyak goreng seperti halnya minyak jagung, minyak sayur, dan lain-lain. 

Minyak jelantah mengandung senyawa-senyawa yang bersifat karsinogenik yang terjadi selama proses penggorengan, sehingga minyak jelantah yang digunakan secara berkelanjutan dapat merusak kesehatan manusia. 

Selain itu, minyak jelantah yang dibuang langsung ke lingkungan juga dapat mencemari lingkungan jika dilakukan terus menerus. 

Salah satu solusi penanganan yang tepat agar limbah minyak jelantah ini dapat bermanfaat dan tidak menimbulkan kerugian dari aspek kesehatan manusia dan lingkungan adalah diolah menjadi sabun. Jika setiap rumah tangga dapat mengolah minyak jelantah menjadi sabun, dapat mengurangi pengeluaran.

Melihat dari kondisi diatas, empat dosen Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) yaitu Dr. Ir. Djeimy Kusnaman, M.Sc. (ketua), Dr. Santi Nur Handayani S.Si., M.Si. (anggota), Indah Setiawati, S. P., M.P. (anggota), dan Efita Pratiwi Adi, S.Si., M.Sc. (anggota) berinovasi mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan produk usaha sabun dari minyak jelantah guna mewujudkan circular ekonomi kota bebas sampah.

Pelatihan berlangsung pada hari Kamis, 20 Juni 2024 yang bertempat di PDU Sokanegara. Kegiatan dimulai pada pukul 09.00 WIB dan dibuka oleh ketua PDU Sokanegara, H. Hudoyo. Kemudian dilanjutkan dengan sambutan-sambutan yaitu oleh Dosen Agribisnis Unsoed Dr. Ir. Djeimy Kusnaman, M.Sc. Penyampaian materi dan praktik bersama dipandu oleh Indah Setiawati, S. P., M.P. Dosen Agribisnis Unsoed. 

Selain dosen Unsoed, terdapat tiga mahasiswa yang dilibatkan untuk membantu keberlangsungan pelatihan tersebut. Setelah praktik pembuatan sabun selesai, kegiatan ditutup dengan foto bersama.

Harapannya dari kegiatan pelatihan ini yaitu anggota KSM Sokabersimpah Kelurahan Sokanegara dapat membuat sabun dari minyak jelantah. Sabun tersebut nantinya dapat digunakan sendiri untuk keperluan sehari-hari ataupun untuk dijual.

Sumber: Indah Setiawati, S. P., M.P. Dosen Agribisnis Unsoed

Komentar

Tampilkan

Terkini

close
close