BANYUMAS - Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP) Kabupaten Banyumas Jawa tengah terus menunjukkan komitmennya dalam mendukung kemajuan inovasi dan perlindungan kekayaan intelektual. Hal ini ditunjukkan melalui penyelenggaraan Workshop Penulisan Drafting Paten 2024, yang digelar di Ruang Sidang FKIP Kampus 1 UMP pada Kamis (12/12/2024).
Workshop ini adalah bagian program kerja Bidang Inkubasi dan Hikirisasi Riset LPPM. Acara ini menghadirkan narasumber ahli, Hanim Mafulah, S.Farm., Apt., seorang pemeriksa paten dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan HAM. Dalam sesi pelatihan, Hanim memberikan penjelasan mendalam mengenai teknik penyusunan dokumen paten, mulai dari identifikasi inovasi hingga strategi mengamankan hasil riset agar dapat dikomersialisasikan.
Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) UMP, Prof. Dr. Sri Wahyuni, S.E., M.Si., yang mewakili Wakil Rektor IV, membuka acara dengan menekankan pentingnya hak paten di era globalisasi. Menurutnya, inovasi bukan hanya menjadi kebanggaan akademik, tetapi juga aset berharga bagi bangsa.
“Bapak Wakil Rektor IV menitipkan amanat agar Bapak-Ibu peserta dapat mengikuti workshop ini dengan saksama. Di era globalisasi dan perkembangan IPTEK yang semakin meningkat, inovasi menjadi aset yang sangat berharga bagi bangsa. Oleh karena itu, perlindungan terhadap karya inovasi melalui hak paten sangatlah penting,” ujar Prof. Sri Wahyuni.
Ia juga menegaskan bahwa UMP telah mencatatkan pencapaian membanggakan dalam pendaftaran paten di tingkat nasional. “Hingga saat ini, sebanyak 45 dosen UMP telah mendaftarkan hak paten, dengan lima di antaranya mencapai tingkat granted,” ungkapnya.
Dijelaskan, keberhasilan pelaksanaan workshop ini menjadi langkah strategis UMP dalam mendorong dosen dan peneliti untuk terus menghasilkan karya-karya inovatif yang berkualitas dan terlindungi secara hukum. Dengan adanya dukungan dari UMP, diharapkan akan semakin banyak paten yang lahir dari civitas akademika dan memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
“Workshop ini diharapkan menjadi pendorong bagi dosen dan peneliti UMP untuk lebih aktif dalam menciptakan inovasi yang berkelanjutan, sekaligus memperkuat peran UMP sebagai pelopor dalam memajukan ilmu pengetahuan dan teknologi,” tambah Prof. Sri Wahyuni.
UMP, melalui berbagai inisiatif seperti workshop ini, menunjukkan konsistensinya dalam mendukung visi nasional terkait pengembangan inovasi dan kekayaan intelektual. UMP berkomitmen untuk terus menjadi garda terdepan dalam mencetak karya-karya inovatif yang berdampak positif bagi masyarakat luas.
Narasumber ahli, dari Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI), Kementerian Hukum dan HAM. Hanim Mafulah, S.Farm., Apt., M.H. menjelaskan, Workshop ini tidak hanya berfokus pada aspek administratif dan hukum terkait paten, tetapi juga menekankan pentingnya menciptakan inovasi yang relevan dan berdampak positif bagi masyarakat. Menurut Hanim Mafulah, inovasi yang berdaya guna harus mampu menjawab tantangan kehidupan sehari-hari serta membawa solusi nyata dalam berbagai sektor.
“Inovasi bukan hanya sekadar teknologi canggih, tetapi juga bagaimana karya tersebut dapat membawa perubahan signifikan bagi kualitas hidup masyarakat. Dengan perlindungan paten, karya-karya inovasi ini dapat dikembangkan dan dikomersialisasikan lebih luas,” ujar Hanim.
Dengan semangat kolaborasi dan inovasi, UMP berharap mampu menginspirasi lebih banyak perguruan tinggi untuk memaksimalkan potensi riset dan inovasi yang dimilikinya. Ke depan, UMP optimis bahwa kontribusi dari dunia akademik akan menjadi solusi bagi berbagai tantangan bangsa di era globalisasi. (aqa/tgr)
Sumber: Humas UMP